Geliat Ekonomi : Papua Bangun Masa Depan dengan Bioekonomi Restoratif

Sorong, 3 September 2025 – Yayasan Econusa dan Kopernik memimpin inisiatif strategis dengan menggelar pertemuan bersama akademisi, Pemerintah Daerah dari 6 Provinsi di Papua, LSM, dan praktisi ekonomi lokal. Pertemuan bertajuk “Membangun Bioekonomi Restoratif Tanah Papua” ini berlangsung di Hotel Vega, Sorong, pada 3-4 September 2025.
Sekda Papua Barat Daya, Drs. Yakob Kareth, M.Si, secara resmi membuka acara dan mengapresiasi komitmen nyata para penyelenggara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi restoratif di Papua.

Tantangan dan Peluang: Transisi dari Ekonomi Ekstraktif
Para ahli dalam panel pertama, yang terdiri dari perwakilan pemerintah, peneliti (WRI, Celios, Kopernik), dan akademisi (Universitas Cenderawasih), menyoroti satu masalah utama: perekonomian Papua masih bergantung pada sektor ekstraktif (pertambangan, perikanan, pertanian konvensional). Model ini terbukti merusak lingkungan, menurunkan stok sumber daya, serta memperlebar kesenjangan sosial dan ketimpangan kesejahteraan.

Namun, data penelitian mengungkap potensi luar biasa Papua untuk beralih ke bioekonomi restoratif, dengan keunggulan:
1. Keanekaragaman Hayati: Rumah bagi sekitar 600 spesies burung dan 15.000 jenis tumbuhan.
2. Masyarakat Adat: Pengetahuan lokal dalam mengelola hutan untuk pangan, kesehatan, dan ekonomi subsisten.
3. Penyerap Karbon: Hutan Papua menyimpan cadangan karbon signifikan, sekitar ±954 MtC.
4. Nilai Ekonomi Ekosistem: Nilai jasa ekosistem di kawasan Cycloop saja mencapai Rp276 miliar per tahun—suatu potensi ekonomi hijau yang masif.

Bioekonomi Restoratif: Jalan Pasti untuk Kesejahteraan dan Kelestarian
Dr. Halomoan Hutajulu menegaskan bahwa penerapan ekonomi restoratif di Papua bukan hanya mungkin, tetapi sebuah keharusan. Prinsip utamanya adalah pemulihan alam melalui aksi kolektif untuk mentransformasi hubungan manusia dengan alam. Manfaatnya jelas dan tegas: Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan, Melindungi kelestarian lingkungan dan sumber daya alam, Memperkuat kesejahteraan masyarakat lokal dan adat, dan Membuka lapangan kerja dan peluang ekonomi hijau dan biru yang baru.

Kesimpulan: Komitmen Bersama untuk Masa Depan Papua
Inisiatif ini diharapkan menjadi katalis untuk memastikan masyarakat adat dan lokal menikmati kesejahteraan dari kekayaan alam mereka, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan sesuai dengan kearifan lokal yang dimiliki. Masa depan ekonomi Papua harus dibangun di atas fondasi yang berkelanjutan dan restoratif.

Sharing is caring

Post Comment