Kajian Pemetaan & Need Assessment Penguatan Kapasitas OSM di Tanah Papua: Tong Belajar sebagai Jembatan Peningkatan Kapasitas LSM/OMS/CSO

Tanah Papua, sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam dan budaya, juga menghadapi berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dalam konteks ini, peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), dan Civil Society Organizations (CSO) menjadi sangat penting untuk mendorong perubahan dan pembangunan yang berkelanjutan. Namun, pasang surut gerakan LSM/OMS/CSO di Tanah Papua menyisakan banyak permasalahan, baik secara internal kelembagaan maupun dalam hal kemampuan mengemas isu-isu tematik yang dapat dioperasionalkan oleh para aktivis.

Menyadari pentingnya peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia, ‘Tong Belajar’ hadir sebagai jembatan dan simpul jaringan capacity building serta gerakan advokasi bagi LSM/OMS/CSO di Tanah Papua. Tong Belajar merupakan wadah bersama yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia melalui program Penguatan Kapasitas Kelembagaan atau Capacity Building.

Latar Belakang dan Tujuan Tong Belajar

Gerakan LSM/OMS/CSO di Tanah Papua telah melalui berbagai dinamika, mulai dari tantangan internal seperti manajemen kelembagaan yang belum optimal, hingga kemampuan para aktivis dalam mengadvokasi isu-isu strategis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Untuk itu, Tong Belajar hadir dengan tujuan utama untuk menghimpun dan mendokumentasikan cerita-cerita sukses (success story), pengalaman baik, dan pengetahuan yang dimiliki oleh berbagai LSM/OMS/CSO di Tanah Papua. Melalui pendekatan yang solutif, Tong Belajar berupaya menciptakan media pembelajaran bersama yang dapat dipublikasikan dan diduplikasikan oleh organisasi-organisasi lain.

Kajian Pemetaan dan Need Assessment

Sebagai langkah awal, Tong Belajar melakukan kajian pemetaan dan need assessment untuk mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh LSM/OMS/CSO di Tanah Papua. Kajian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam kapasitas kelembagaan yang ada, termasuk kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi. Hasil dari kajian ini akan menjadi dasar dalam merancang program-program capacity building yang tepat sasaran dan berkelanjutan.

Pendekatan Solutif dan Kolaboratif

Tong Belajar tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas individu, tetapi juga pada penguatan kelembagaan secara holistik. Melalui pendekatan kolaboratif, Tong Belajar mengajak berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil, untuk bersama-sama membangun gerakan yang lebih kuat dan terkoordinasi. Dengan demikian, diharapkan LSM/OMS/CSO di Tanah Papua dapat lebih mandiri dan mampu mengelola program-program mereka secara efektif.

Harapan ke Depan

Kehadiran Tong Belajar diharapkan dapat menjadi titik awal bagi transformasi gerakan LSM/OMS/CSO di Tanah Papua. Dengan adanya peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia, diharapkan organisasi-organisasi ini dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan lingkungan di Tanah Papua. Tong Belajar juga diharapkan dapat menjadi wadah yang terus berkembang, menghimpun lebih banyak success story, dan menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan serupa di wilayah lain. Dengan semangat kolaborasi dan pembelajaran bersama, Tong Belajar siap menjadi mitra strategis bagi LSM/OMS/CSO di Tanah Papua dalam menghadapi tantangan masa depan.

Sharing is caring

Post Comment

You May Have Missed