Kaimana, 9 Mei 2025, “Bumi kita sedang sakit, dan diam bukanlah pilihan!” Seruan itu menggema dari para pemuda GPI dalam aksi nyata GPI Youth Go Green hari ketiga di Kaimana. Dengan kaki berlumpur dan tangan bersemangat, mereka turun langsung ke titik-titik krisis lingkungan: Kali Sukun yang penuh sampah, Pasar Baru Kaimana yang kotor, lokasi industri tahu di Air Merah, hingga daerah sekitar bandara yang rusak akibat galian pasir.
Fakta Mengerikan yang Tak Bisa Diabaikan
Mata mereka tak bisa menutup diri saat melihat:
• Limbah tahu mengalir ke sungai, mencemari air yang seharusnya jadi sumber kehidupan.
• Galian pasir liar mempercepat abrasi, menggerogoti garis pantai yang indah.
• Gunungan sampah di pasar dan kali, bukti kelalaian kita semua.
“Kami tidak hanya melihat, tapi merasakan dampaknya : bau menyengat, udara kotor, dan ancaman banjir yang semakin nyata,” ujar salah satu peserta dengan wajah geram.
Video Kampanye: Jeritan Hati Pemuda GPI untuk Selamatkan Lingkungan
Di setiap lokasi, para pemuda merekam realita pahit ini untuk dijadikan video kampanye. Mereka ingin dunia tahu:
- Ini bukan hanya sampah, tapi bom waktu kesehatan.
- Ini bukan hanya limbah, tapi racun untuk generasi mendatang.
“Kami ingin video ini membangunkan yang tidur, menggerakkan yang diam,” tegas salah satu peserta sambil memungut plastik dari kali.
Call to Action: “Act Locally, Impact Globally!”
GPI Youth Go Green tidak berhenti pada dokumentasi. Mereka menantang semua orang:
1. Stop buang sampah sembarangan, bawa kantongmu sendiri!
2. Laporkan pencemaran, jangan diam melihat pelanggaran!
3. Bergabung dengan aksi nyata, pembersihan, penanaman pohon, edukasi!
“Kesehatan kita tergantung pada lingkungan yang sehat. Jika bukan kita yang mulai, siapa lagi?” seru koordinator aksi. Aksi kecil kita hari ini akan menentukan nasib bumi besok. Bagikan video ini, ajak tetanggamu, dan bergeraklah!
Salam Hijau,
GPI Youth Go Green 
#StopPolusiKaimana
#PemudaGerejaPeduli
#ActNowForEarth
Post Comment